Kunjungi Kampus Wilayah Plabuhan Ratu, KEMENDAGRI BEM Kabinet Koneksi Berpesan!

Mendagri Menyapa Part I Wilayah Plara

Plabuhan Ratu, 21 Maret 2023, Kemendagri BEM STKIP Bina Mutiara Sukabumi didampingi Wakil Presidn Mahasiswa melakukan kunjungan ke Kampus Wilayah Plabuhan Ratu untuk pertama kalinya dalam agenda realisasi program kerja yang sudah direncanakan diawal periode. Sekaligus dalam rangka merealisasikan ucapan manis Presma dan Wapresma saat kampanye dalam kontestasi politik yang sudah terlewat beberapa bulan lalu.

Koneksi menyapa merupakan salah satu program kerja yang ada dalam kementerian ini.  Dalam program kerja  ini Menteri beserta jajarannya melakukan kunjungan terhadap beberapa pihak yang memang erta kaitannya dengan internal. Selain itu, program ini juga berfokus terhadap permasalahan-permasalahan internal ormawa atau lembaga yang sedang hangat-hangatnya. Dirasa perlu adanya orang khusus yang bisa lebih jauh dalam penanganan-penanganan  masalah internal maka, hal-hal yang sifatnya kewilayah yang cakupannya masih internal ini langsung dinaungi oleh Ditjen Wilayah yang sekarang dipegang Nursalam Dimyati

Dalam kunjungan pertama ini, Kemendagri tidak mendelegasikan Ditjen Wilayah saja, namun di dampingi langsung oleh Menteri beserta jajarannya. Selain itu, Qonita Ainul Mardliyah Wapresma BEM STKIP BMS periode ini juga ikut serta dalam kunjungan pertama kali ini. Pasalnya, Wapresma ingin memastikan bahwa agenda yang dilaksanakan Kemendagri berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan diawal. Selain hal tersebut, Wapresma juga ingin memastikan keadaan kawand-kawand Ormawa Wilayah Plabuhan Ratu secara langsung. 

Dalam perencanaan awal Menteri Dalam Negeri dan jajaran dalam kunjungan pertama ini hanya akan bersilaturahmi dan bincang santai saja. Saling bertukar kabar dan berbagi cerita tentang bagaimana kawand-kawand Ormawa Plara dalam menjalankan roda organisasinya disana. Namun, karena ada beberapa trouble yang dihadapi Ormawa Plabuhan Ratu untuk bergerak maju, sehingga obrolan sedikit brgeser menjadi perbincangan yang berfokus pada analisis permasalahan yang ada demi terciptanya sebuah solusi yang akan menjembatani. 

Permasalahan yang mendominasi dan sering menjadi keluhan bagi Ormawa Plabuhan Ratu hanya ada tiga poin: 

  1. Kurangnya Dukungan dari Pihak Lembaga
  2. Kurangnya Partisipasi Mahasiswa
  3. Pegiat ORMAWA yang Minim

"Naah, poin-poin barusan itu beberapa permasalahan yang sering kali hadir menyapa Ormawa Plabuhan Ratu" Ujar Dede Taufik Malik Wagubma Plabuhan Ratu saat berdiskusi.  Dalam suasana kehangatan diskusi satu sama lainnya saling menanggapi dan saling memberikan saran. 

Kurangnya dukungan dari pihak lembaga merupakan problem yang pertama kali di sampaikan oleh Kemendagri BEM Wilayah Plabuhan Ratu. Jangankan untuk melakukan kegiatan di internal kampus, untuk perizinan saja kami sering mengalami kesulitan dengan berbagai alasannya, ujar Andre saat berdiskusi dengan Ditjen Wilayah BEM Kabinet Koneksi. Problem ini terletak pada pihak lembaga, dimana lembaga yang punya kuasa atas hal ini. Dalam menanggapi permasalahan ini Kemendagri BEM Kabinet Koneksi hanya memberikan saran untuk lebih dekat dngan pihak lembaga sehingga Ormawa Wilayah Plabuhan Ratu bisa lebih memahami jalan pikiran para pengisi lembaga dan mencari celah untuk mendapatkan sebuah solusi.

Suksenya sebuah acara tergantung pada seberapa jauh kita menargetkan acara trsebut. Ketika kita menargetkan suksesnya satu acara tersebut dengan 100% besar maka ketika hari H pelaksanaan kegiatan sesuai dengan apa yang ditargetkan maka acara tersebut bisa dikatakan sukses, begitupun sebaliknya. Meskipun, dalam pelaksanaan suatu acara kitapun selalu mengharapkan acara dengan partisipan yang luar biasa. Hal ini pulalah yang menjadi problem Ormawa Wilayah Plabuhan Ratu. Kurangnya partisipan dalam sebuah acara baik yang diselenggarakan BEM maupun UKM. Ini menjadi satu PR bagi para pegiat Ormawa bagaimana caranya para pelaksana kegiatan bisa menarik mahasiswanya untuk berpartisipasi dalam agenda-agenda yang dilaksanakan oleh Ormawa. Tapi, bagaimana jika yang bermasalah itu pegiatnya sendiri? atau individu-individu yang mengisi ormawa itu sendiri? Bagaimana jika demikian? "Itu dikembaliakan lagi ke Internal Ormawanya masing-masing" Ujar salah satu Jajaran Kemendagri BEM Kabinet Koneksi dalam menanggapi pertanyaan yang dilontarkan. Ketika satu organisasi ingin brjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan maka, individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebutlah yang mesti bertanggungjawab atas hal tersebut, lanjutnya. Maka merasalah punya tanggungjawab atasnya, karena apa yang dicita-citakan tidak akan pernah terwujud tanpa adanya rasa tanggungjawab dalam masing-masing individu, tukasnya diakhir pembicaraan.

Di akhir sesi diskusi, Kemendagri BEM Kabinet Koneksi dan Ormawa Wilayah Plabuhan Ratu saling berpesan untuk membuat support system yang memang akan sangat berguna demi kemajuan bersama. Apa yang menjadi hak kita, harus kita perjuangkan semampu kita karena Memperjuangkan itu adalah hal yang mudah namun mempertahankan yang cukup sulit, Ujar Menteri KEMENDAGRI BEM Kabinet Koneksi diakhir penutupan. 

Previous Post Next Post