Pemaparan Program Kerja BEM STKIP BINA MUTIARA SUKABUMI Periode 2022/2023 KABINET KONEKSI

Musyawarah Kerja ORMAWA 2023

Masa kontestasi pemilihan umum raya telah selesai dilaksanakan. Terpilih presiden dan wakil presiden mahasiswa periode 2022/2023. Dalam menjalankan kinerjanya diperlukan suatu bentuk musyawarah kerja baik di dalam Internal organisasi maupun musyawarah kerja seluruh ORMAWA. Musyawarah kerja dalam organisasi mahasiswa merupakan suatu wadah yang memiliki kewenangan untuk menentukan arah kerja suatu organisasi, membahas dan menetapkan program kerja selama satu periode kepengurusan untuk seluruh Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) STKIP Bina Mutiara Sukabumi. Tujuan diadakannya Musyawarah Kerja ini adalah untuk menumbuhkan rasa memiliki dan ingin membangun tali silaturahmi antar organisasi mahasiswa di kampus kedepannya. Agar hubungan antar organisasi menjadi lebih baik lagi demi kelancaran dan kesinambungan untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam menjadikan STKIP Bina Mutiara Sukabumi menjadi kampus yang unggul, berdaya saing, berbudaya dan berjati diri. 

Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa dalam musyawarah kerja memaparkan rancangan program kerja ceremonial BEM Kabinet Koneksi periode 2022/2023 untuk satu periode kepengurusan. Rancangan program kerja ceremonial tersebut terdiri dari 10  program kerja yang berlandaskan pada landasan operasional KM STKIP Bina Mutiara Sukabumi yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup aspek Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Program kerja tersebut merupakan jembatan dalam mewujudkan visi BEM STKIP Bina Mutiara Sukabumi yakni “Eksekutif yang futuristik untuk KM STKIP BMS yang produktif dan progresif di tahun 2024 dengan berlandaskan Tri Dharma Perguruan tinggi”. Dalam pemaparannya pula, dijelaskan mengenai rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) dan rencana pembangunan jangka Panjang (RPJP) BEM KM STKIP BMS Kabinet Koneksi yang termaktub dalam Grand Design Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. Untuk menunjang esensi dan eksistensi BEM Kabinet Koneksi juga terbuka menjalin Kerjasama baik di ranah internal maupun eksternal kampus. Melalui program kerjanya, tentu diharapkan BEM akan lebih aware lagi terhadap kondisi kampus baik di pusat maupun di wilayahnya masing-masing . “Hari ini BEM STKIP BMS yang sudah genap menginjakkan umur di 1 dekade berdiri (10 tahun) tentunya harus dapat memberikan dampak nyata dan terasa langsung oleh seluruh mahasiswa STKIP BMS.

Dan di forum musyawarah ini juga saya selaku presiden mahasiswa menyampaikan bahwa akan lebih membangun peradaban di ORMAWA STKIP Pelabuhan ratu. Tentunya ini pula atas dasar hasil kajian, diskusi dengan para gubernur terpilih di wilayahnya masing-masing. Kita sepakat hari ini ada 3 lokasi kampus di STKIP Bina Mutiara Sukabumi, yakni Sukaraja, Surade dan Pelabuhan Ratu. Tetapi perlu di garis bawahi bahwa kita hanya berbeda letak geografis dan teritorial saja. Hakikatnya kita sama, bahwa kita adalah STKIP Bina Mutiara Sukabumi yang dimana hak dan kewajiban seluruh mahasiswa pada umumnya pun tentunya harus sama, baik dari segi akademik ataupun dari segi keorganisasianya”. (Presiden Mahasiswa Periode 2022/2023).

Musyawarah kerja tersebut ditutup oleh rapat kerja Seluruh ORMAWA STKIP BMS yang menghasilkan suatu keputusan tentang hasil musyawarah kerja seluruh ORMAWA STKIP Bina Mutiara Tahun 2023 yang dapat menjadi acuan kedepannya. Kegiatan Musyawarah kerja yang berlangsung ini telah menandai dimulainya babak baru bagi BEM khusunya, dan seluruh ORMAWA STKIP BMS pada umumnya. ORMAWA STKIP BMS saling bersinergi untuk mewujudkan KM STKIP BMS yang lebih baik. Dikutip dari grand Design Presma & Wapresma, bahwa “Salah satu tugas kita di muka bumi adalah membuat orang berfikir supaya orang memikirkan orang, dan poinnya adalah KESADARAN. KESADARAN adalah modal awal dalam meng-KONEKSI-kan satu unsur dengan unsur yang lainnya. Menjadi Garda Terdepan pada setiap problematika adalah sebuah kewajiban bagi kita bersama. Maka dari itu KONEKSI hadir dan berdiri sebagai jembatan menuju solusi, sampai menemukan titik KESADARAN yang akan menjadi titik tolak dari sebuah PERUBAHAN dan awal dari sebuah PERADABAN”.